Rabu, 08 Agustus 2012

non volatile anesthesia (5). OPIOID

OPIOID
Mechanisms of action (MOA) :

  • terikat dengan reseptor opioid (192m) : mu, kapa, delta, gama
  • sedasi ringan
  • analgetik kuat
  • agonis-antagonis (nalbupine, nalorphine, butorphanol, pentazocine) : punya sifat kerja yang berlawanan pada reseptor yang berbeda
  • antagonis murni : Naloxone
  • Opioid endogen : endorfin, enkefalin, dynorphine
  • teraktivasinya reseptor opioid akan 
    • menghambat releasing neurotransmiter pada presinaps 
    • menghambat respons pada post sinaps terhadap neurotransmiter excitatory (aCh, subs P) dari neuron Nosiseptor 

Structure Activity relationship (SAR) 
  • struktur levorotasi - lebih poten


Farmakokinetik (FK)
A diberikan secara : 
  • IM : morfin, meperidine (peak plasma biasanya dalam waktu 20-60 menit)
  • oral transmucosal 
    • fentanil lolipop : 
      • analgesia dan sedasi
      • rapid onset 10 menit
      • pediatrik ( 12-20 ug/ kg)
      • dewasa (200-800 ug)
  • transdermal : fentanyl karena memiliki MOLEKUL KECIL dan high lipid soluble - plateau serum konsentrasi 14-24 jam. Variasi pada efek samping mual dan BP  é ê sehingga tidak dipakai pada post-op
D istribusi

  • high lipid solubility -> onset cep at, durasi cepat ( Fentanyl, Sufantanyl). mnemonic (FASt)
  • Alfentanyl paling cepat karena fraksi non ion nya besar dan Vd nya kecil --> short elimination half life 1,5 H
  • First pass uptake / tertahan di paru tergantung pada 
    • akumulasi obat lain  ê
    • tobaco use é
    • anestesi inhalasi  ê
  • redistribusi
B LIVER

  • high hepatic extraction ratio
  • morfin - konjugasi dengan as.glukoronat -> morfin 3 glukoronat dan morfin 6 glukoronat
  • meperidine - mengalami demetilasi -> normeperedine -> seizure activity
  • FASt (fentanil, Alfentanil, Sufentanil) -> inaktif
  • Remifentanil punya struktur ester : ultrashort acting dengan half life < 10 menit
    • Hidrolisis extrahepatic di darah (red cell) dan jaringan
    • karena hidrolisis ekstrahepatic jadi tdk toxic bagi hati
    • pasien dengan defisiensi psudokolinesterase tidak masalah.
E kskresi

  • morfin dan meperidine : hati dan 10 % biliar
  • 5--10 % morfin dikeluarkan melalui urin ejadi hati hati pada pasien gagal ginjal
  • akumulasi morfin 3 dan 6 glukoronat -> efek narkosis dan depresi ventilasi memanjang
    • morfin 6 glukoronat : lebih poten dan more agonis reseptor
  • meperidine -> normeperidine exitatory -> seizure -> tidak bisa diatasi dengan nalokson
  • Sufentanil : urin dan biliar
  • Remifentanil : Urin ( tdk poten). aman buat pasien dengan gagal hati

Farmakodinamik 
Cardiovaskular : 

  • Baik
  • meperidine  é     HR
  • High dose -> vagus mediated BRADIKARDI ( morfin, fentanil, sufentanil, remifentanil, alfentanil)
  • Tidak mendepresi kontraksi miokardium. kecuali MEPERIDINE
  • aBP sering turun karena bradikardi, venodilatasi, refleks simpatis rendah. bisa disupport dengan vasopresor (efedrin)
  • morfin, meperidine - Histamine release -  ê    SVR, aBP. pencegahan dengan:
    •  Slow infusion
    • adequate intravaskular volume
    • beri H1,H2 antagonis
  • hipertensi intraoperatif (pada morfin dan meperidine) sering karena anestesi kurang dalam. bisa diatasi dengan pemberian vasodilator atau anestes
Respirasi :

  • depresi RR
  • ambang Apnea é  é  , hipoxic drive  ê ê
  • MORPHINE, MEPERIDINE - HISTAMINE - histamine induced bronchospasm
  • Chest wall rigidity - FASt (Fentanyl, Alfentanyl, Sufentanyl). Beri Muscle Relaxant
serebral : 

  • ê     CMRO2, CBF, ICP lebih kuat dibanding barbiturat dan benzodiazepin
  • pada pasien dengan TUMOR OTAK / TRAUMA KEPALA :  é    Blood flow arterial dan ICP Transien
  • High dose Fentanyl ; Seizure Activity
  • Stimulasi CTZ ; nausea dan vomiting
  • Tidak Punya Sifat Amnesia
  • Shivering - most effective opioid to treat is Meperidine 25 mg.

GI : 

  • slow gastric emptying
  • Biliari kolik / spasm : mimic stone pada Cholangiography
Endokrin :

  • BLOK ALL HORMONE STRESS : cortisol, ADH, katekolamine. khususnya pada obat poten : FASt R (Fentanyl, Alfentanyl, Sufentanyl, Remifentanyl). hal ini menguntungkan pada pasien dengan ischemic heart disease.

DRUG INTERACTION (DI)

  • Opioid (meperidine) + MAOI : resp arest, hiper/hipo ventilasi, koma, hiperpireksia
  • Opioid (meperidine) + Barbiturat, benzodiazepine : Sinergi
  • Biotransformasi Alfentanil + Eritromisin : prolong sedasi & resp depresion.

Tidak ada komentar: