Mechanisms of action (MOA) :
- terikat dengan reseptor opioid (192m) : mu, kapa, delta, gama
- sedasi ringan
- analgetik kuat
- agonis-antagonis (nalbupine, nalorphine, butorphanol, pentazocine) : punya sifat kerja yang berlawanan pada reseptor yang berbeda
- antagonis murni : Naloxone
- Opioid endogen : endorfin, enkefalin, dynorphine
- teraktivasinya reseptor opioid akan
- menghambat releasing neurotransmiter pada presinaps
- menghambat respons pada post sinaps terhadap neurotransmiter excitatory (aCh, subs P) dari neuron Nosiseptor
Structure Activity relationship (SAR)
- struktur levorotasi - lebih poten
Farmakokinetik (FK)
A diberikan secara :
- IM : morfin, meperidine (peak plasma biasanya dalam waktu 20-60 menit)
- oral transmucosal
- fentanil lolipop :
- analgesia dan sedasi
- rapid onset 10 menit
- pediatrik ( 12-20 ug/ kg)
- dewasa (200-800 ug)
- transdermal : fentanyl karena memiliki MOLEKUL KECIL dan high lipid soluble - plateau serum konsentrasi 14-24 jam. Variasi pada efek samping mual dan BP é ê sehingga tidak dipakai pada post-op
D istribusi
- high lipid solubility -> onset cep at, durasi cepat ( Fentanyl, Sufantanyl). mnemonic (FASt)
- Alfentanyl paling cepat karena fraksi non ion nya besar dan Vd nya kecil --> short elimination half life 1,5 H
- First pass uptake / tertahan di paru tergantung pada
- akumulasi obat lain ê
- tobaco use é
- anestesi inhalasi ê
- redistribusi
B LIVER
- high hepatic extraction ratio
- morfin - konjugasi dengan as.glukoronat -> morfin 3 glukoronat dan morfin 6 glukoronat
- meperidine - mengalami demetilasi -> normeperedine -> seizure activity
- FASt (fentanil, Alfentanil, Sufentanil) -> inaktif
- Remifentanil punya struktur ester : ultrashort acting dengan half life < 10 menit
- Hidrolisis extrahepatic di darah (red cell) dan jaringan
- karena hidrolisis ekstrahepatic jadi tdk toxic bagi hati
- pasien dengan defisiensi psudokolinesterase tidak masalah.
E kskresi
- morfin dan meperidine : hati dan 10 % biliar
- 5--10 % morfin dikeluarkan melalui urin ejadi hati hati pada pasien gagal ginjal
- akumulasi morfin 3 dan 6 glukoronat -> efek narkosis dan depresi ventilasi memanjang
- morfin 6 glukoronat : lebih poten dan more agonis reseptor
- meperidine -> normeperidine exitatory -> seizure -> tidak bisa diatasi dengan nalokson
- Sufentanil : urin dan biliar
- Remifentanil : Urin ( tdk poten). aman buat pasien dengan gagal hati
Farmakodinamik
Cardiovaskular :
- Baik
- meperidine é HR
- High dose -> vagus mediated BRADIKARDI ( morfin, fentanil, sufentanil, remifentanil, alfentanil)
- Tidak mendepresi kontraksi miokardium. kecuali MEPERIDINE
- aBP sering turun karena bradikardi, venodilatasi, refleks simpatis rendah. bisa disupport dengan vasopresor (efedrin)
- morfin, meperidine - Histamine release - ê SVR, aBP. pencegahan dengan:
- Slow infusion
- adequate intravaskular volume
- beri H1,H2 antagonis
- hipertensi intraoperatif (pada morfin dan meperidine) sering karena anestesi kurang dalam. bisa diatasi dengan pemberian vasodilator atau anestes
Respirasi :
- depresi RR
- ambang Apnea é é , hipoxic drive ê ê
- MORPHINE, MEPERIDINE - HISTAMINE - histamine induced bronchospasm
- Chest wall rigidity - FASt (Fentanyl, Alfentanyl, Sufentanyl). Beri Muscle Relaxant
serebral :
- ê CMRO2, CBF, ICP lebih kuat dibanding barbiturat dan benzodiazepin
- pada pasien dengan TUMOR OTAK / TRAUMA KEPALA : é Blood flow arterial dan ICP Transien
- High dose Fentanyl ; Seizure Activity
- Stimulasi CTZ ; nausea dan vomiting
- Tidak Punya Sifat Amnesia
- Shivering - most effective opioid to treat is Meperidine 25 mg.
GI :
- slow gastric emptying
- Biliari kolik / spasm : mimic stone pada Cholangiography
Endokrin :
- BLOK ALL HORMONE STRESS : cortisol, ADH, katekolamine. khususnya pada obat poten : FASt R (Fentanyl, Alfentanyl, Sufentanyl, Remifentanyl). hal ini menguntungkan pada pasien dengan ischemic heart disease.
DRUG INTERACTION (DI)
- Opioid (meperidine) + MAOI : resp arest, hiper/hipo ventilasi, koma, hiperpireksia
- Opioid (meperidine) + Barbiturat, benzodiazepine : Sinergi
- Biotransformasi Alfentanil + Eritromisin : prolong sedasi & resp depresion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar